Amsal 28:13,
Dia yang menyembunyikan pelanggarannya tidak akan makmur, namun mereka yang
mengakui dan meninggalkannya mendapatkan belas kasihan. Saya yakin bahwa tidak
ada seorangpun yang luput dari kesalahan. Entah itu disengaja atau tidak, bukan
merupakan keinginan atau kelalaian kita.
Bahkan dalam level pemimpin sekalipun
kita masih rentan terhadap kesalahan. Biasanya reaksi pertama yang ingin kita
lakukan adalah sedapat mungkin menutupinya. Bahkan tidak sedikit godaan untuk
memanipulasinya sehingga kita benar-benar dapat terluput dari aib.
berhikmat jika kita tidak menyembunyikan
pelanggaran, tapi kita perlu mengakui dan meninggalkannya. Seringkali kegagalan
untuk mengakuinya adalah karena kita telah dilumpuhkan oleh rasa takut terhadap
pendapat orang lain. Mungkin kita juga khawatir atau takut akan kemarahan
atasan atau konsekuensi dari kesalahan tersebut.
Tetapi bagi Tuhan tidak ada
perkara yang tersembunyi. Dengan belajar untuk mengakui kesalahan, maka
sesungguhnya kita berjiwa besar. Pemimpin yang besar adalah mereka yang berani
mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Sekalipun kita merasa
malu, mendapat makian, menanggung konsekuensi yang cukup berat, percayalah di
balik semuanya itu, Allah sendiri yang akan menghormati iman dan ketaatan kita
pada firman-Nya.
Dan Ia tidak akan membiarkan hambanya dipermalukan. Orang yang
rendah hati bahkan akan ditinggikan-Nya. Mereka yang berjiwa besar mau mengakui
kesalahannya, apakah itu Anda?
*segala sumber*
semoga Bermanfaat ... GB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar