Hati kita selalu
mengetahui yang terbaik untuk kita. Yang sering terjadi, kita tidak mau
meluangkan waktu untuk mendengarkan keinginan hati kita yang paling dalam.
Sehingga kita lebih sering menjalani hidup hanya dengan logika tanpa melibatkan
hati.
Hidup yang demikian tidak memberikan kedamaian, hanya memberikan
kesengsaraan. Seolah-olah ada dua orang dengan keinginan berbeda menapaki jalan
dengan arah berlawanan. Dan ketika akhirnya kita menyadari bahwa kita telah
mengambil jalan tanpa hati, jalan tersebut telah hampir menghancurkan hidup
kita.
Hati tidak pernah berdusta. Kita hanya perlu mendengarkannya, mengerti
dirinya, dan menjadi sahabat terbaiknya. Kita lupa perjalanan terbaik adalah
perjalanan dengan dilandasi hati. Jalan dengan hati selalu membuat diri kita
kuat, meningkatkan kualitas hidup kita, dan membuat kita terus mengalami
pertumbuhan diri. Jalan dengan hati selalu membawa kebahagiaan hakiki.
Mengambil jalan dengan hati juga selalu memberikan imbalan yang paling besar.
Karena di akhir setiap perjalanan, yang penting adalah hati. Jika hati kita
bahagia, kita bahagia. Jika hati kita sedih, kita sedih. Jika hati kita menang,
kita menang. Jika hati kita kalah, kita kalah.
Saya ingin mengutip kata-kata
Carlos Castenada: “For me there is only the traveling on paths that have heart,
on any path that may have heart. There I travel, and the only worthwhile
challenge is to traverse its full length. And there I travel, looking, looking,
looking breathlessly.”
Sekarang, apakah jalan yang kita tapaki saat ini
memiliki hati? Kita sendiri yang tahu jawabannya..
sampai ketemu di entri selnjutnya sobat hehehhe
*dikutip*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar