PUTUS cinta memang menyebalkan. Namun masih ada yang lebih
buruk, bagaimana bisa melupakan mantan.
Begitu putus, tetap saja Anda menyelidiki kehidupan mantan.
Mengintip Facebook, terus mengamati akun Twitter-nya, sampai mencari tahu dengan
siapa dia menjalin hubungan.
Tidak gampang memutuskan hubungan dengan pasangan, apalagi
yang sudah cukup lama pacaran.
Menurut Rebecca Gladding, MD, penulis buku You Are Not Your
Brain, jika Anda mengatasi periode pascaputus dengan cara yang tepat, Anda
mampu melupakan si dia lebih cepat, bahkan bisa menggandeng pacar baru lagi
dalam waktu singkat –tanpa harus melewati hari demi hari penuh penyesalan dan
air mata.
Anda yang memutuskan hubungan, berarti Anda lebih mudah
melupakan si dia. Belum tentu. Meski tahu dia bukanlah pasangan yang tepat
untuk mendampingi Anda, tidak semudah itu melupakan mantan pasangan.
“Mengingat hasrat diproses di bagian lain dalam otak –tidak
menjadi satu dengan bagian rasional, jangan heran jika Anda bertindak tanpa
mempertimbangkan tujuan jangka panjang,”.
Terlepas dari alasan putus, perpisahan memicu niat yang amat
besar untuk segera mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Putus-sambung dengan
si mantan, atau langsung menanggapi siapa saja yang menggoda menjadi
pemandangan biasa. Padahal ada cara yang tepat untuk melupakan si mantan dan
siap menjalin hubungan baru. Caranya?
1. Ikuti aturan 30
menit. Begitu terpikir untuk menghubungi mantan, Anda tahu sepertinya Anda
kangen dan ingin bertemu. Tapi mungkin saja Anda a) kesepian atau b) bosan.
“Jika Anda menghentikan kebiasaan ini dan sempat
memikirkannya lagi, Anda akan bisa membedakan hasrat ingin bertemu atau sekadar
bosan,”
Gunakan aturan 30 menit. Ketika keinginan untuk mengirim
SMS, menelepon, atau menemui dia begitu besar, lakukan sesuatu untuk
mengalihkan perhatian, seperti joging atau mengintip blog favorit. Sepertinya
sederhana, namun setelah setengah jam memikirkan hal lain, Anda tak lagi ingin
menghubungi si mantan.
“Keinginan itu hanya sekelebatan saja, dan Anda bisa tetap
di lintasan yang benar jika bisa mengalihkan perhatian,”
2. Kenali pemicunya
(hmm, Facebook?). “Kebanyakan wanita punya keinginan yang spesifik –sesuatu
yang akan memicu ingatan dan kembali memikirkan si mantan
Luangkan waktu untuk memikirkan dan mengenali perilaku
seperti apa yang membuat Anda merasa kelimpungan –sampai-sampai terus mengamati
wall Facebook si mantan, mendengarkan lagu-lagu favorit Anda berdua, kembali ke
restoran tempat mantan biasa membawa Anda—dan ambil tindakan. Mungkin ini
berarti memblok post mantan di Facebook untuk sementara waktu atau membuang
segala macam benda yang berkaitan dengannya ke tempat sampah.
“Kalau baru putus, Anda masih rapuh dan emosional,”
“Membuang segala macam yang berkaitan dengan si mantan akan
membantu Anda melupakan kepiluan.”
3. Hubungi sahabat
Anda. Salah satu pengalih perhatian terbaik? Tak lain obrolan panjang dengan
sahabat. Masalahnya, curhat seperti ini bisa saja malah jadi bumerang. Jika tak
terkendali, malah arahnya kepengin balik lagi.
“Pasti menyenangkan punya teman yang bisa memahami apa yang
terjadi, tapi beda jika dia mendukung Anda yang terobsesi dengan mantan. Terus
saja membicarakan mantan dengan menggebu-gebu, mencari berita paling anyar
tentang dirinya. Jarang sekali setelah curhat begini Anda merasa lebih baik
dengan status lajang,” mengingatkan. “Anda pada akhirnya menanyakan kabar
mantan, ingin tahu apakah dia sudah punya pacar baru, dan sebagainya.” Jadi
jangan lupa untuk curhat kepada orang yang tepat. Orang yang bisa mengendalikan
pembicaraan dan tetap fokus pada hal-hal di luar si mantan.
4. Buat daftar.
Cari dan ketahui 3 alasan utama Anda lebih baik tanpa mantan alias sendirian
ketimbang meneruskan hubungan dengannya.
Apakah itu karena dia tidak cocok dengan keluarga Anda, dia
tak pernah bisa mendukung Anda, atau karena dia tak punya selera film yang
sama. Menarik melihat hubungan Anda dengannya dengan kacamata baru. Tapi ingat,
ini pandangan yang realistis.
“Begitu Anda punya kesempatan melihat dalam kerangka yang
lebih besar, Anda akan lebih memahami apa yang terjadi sebenarnya. Anda tak
akan berkeinginan untuk kembali menjalin hubungan dengan mantan yang jelas
tidak tepat untuk Anda,”
dari Berbagai Sumber
hahahahhaahhahahaahhaha
BalasHapuscurhat neh dek
hahah iya bang,,,, bagus kan ceritanya ,,, nanti tunggu ya aku buat lagi kenangan aku dengan dia dibaca ya bang, hehheh
BalasHapus